Surat Kabar Republika.
Republika adalah koran nasional yang dilahirkan oleh kalangan komunitas muslim bagi publik di Indonesia. Penerbitan tersebut merupakan puncak dari upaya panjang kalangan umat, khususnya para wartawan profesional muda yang telah menempuh berbagai langkah. Kehadiran Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia yang dapat menembus pembatasan ketat pemerintah untuk izin penerbitan saat itu memungkinkan upaya-upaya tersebut berbuah. Kemudian surat kabar Republika terbit perdana pada 4 Januari 1993.
Koran ini terbit di bawah bendera perusahaan PT Abdi Bangsa, namun pada akhir tahun 2000, mayoritas saham koran ini dimiliki oleh kelompok Mahaka Media. PT Abdi Bangsa selanjutnya menjadi holding company, dan Republika berada di bawah bendera PT Republika Media Mandiri, salah satu anak perusahaan PT Abdi Bangsa. Di bawah bendera Mahaka Media, kelompok ini juga menerbitkan majalah Golf Digest, koran berbahasa mandarin Harian Indonesia, majalah Parents, majalah a+, radio Jak FM, dan JakTV. Mahaka Media juga melakukan kolaborasi dengan kelompok radio Prambors, terutama radio Female dan Delta.
Walau berganti kepemilikan, Republika tak mengalami perubahan visi maupun misi. Namun harus diakui, ada perbedaan gaya dibandingkan dengan sebelumnya. Sentuhan bisnis dan independensi Republika menjadi lebih kuat. Karena itu, secara bisnis, koran ini terus berkembang. Republika menjadi makin profesional dan matang sebagai koran nasional untuk komunitas muslim. Pertama kali terbit tampil dengan "Desain Blok" (modular lay out) yang tak lazim, yang kini diikuti oleh semua koran di Indonesia. Republika pun memperoleh gelar juara pertama Lomba Perwajahan Media Cetak 1993. Tahun 1995, membuka situs surat kabar pertama dan situs berita pertama di Indonesia. Tahun 1997, menjadi yang pertama mengoperasikan Sistem Cetak Jarak Jauh ( SCJJ ). Salah satu koran pertama yang menerbitkan halaman khusus daerah.
Pemimpin Redaksi.
Hingga kini, Republika telah mengalami berkali-kali pergantian pemimpin redaksi. Pemimpin redaksi yang pertama adalah Parni Hadi, lalu Andi Makmur Makka, Zaim Uchrowi, Tommy Tamtomo, Yayat Supriyatna, Asro Kamal Rokan, dan saat ini adalah Ikhwanul Kiram Mashuri.Beberapa penghargaan yang telah didapat oleh Harian Republika adalah:
a. 1993: Juara Pertama Lomba Perwajahan Media Cetak.
b. 2005: Koran Terbaik 2004 dari Dewan Pers, yang menilai dari sisi penerapan kaidah jurnalistik.
c. 2006: Koran Terbaik 2005 dari Dewan Pers.
d. 2007: Koran Nasional Terbaik 2006 dari Majalah Cakram, sebuah majalah komunikasi, kehumasan, dan periklanan.
e. Beberapa kali meraih penghargaan dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa sebagai koran berbahasa Indonesia terbaik, peringkat I maupun peringkat di bawahnya.
f. Penghargaan Perorangan, wartawan-wartawan Republika meraih berbagai macam penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), maupun dari berbagai institusi lainnya.
Kerjasama yang telah dilakukan Harian Republika dengan penerbitan luar negeri adalah:
a. 2006: Bekerja sama dengan The New York Times untuk menerbitkan kolom tanya jawab WINNING bersama Jack & Suzy Welch tentang manajemen. Jack Welch adalah orang yang sukses memimpin perusahaan raksasa Amerika Serikat, General Electric. Bukunya yang berjudul Winning menjadi best seller. Judul buku itulah yang kemudian dijadikan nama rubrik kolom tanya jawabnya. Kolom ini diasuh bersama istrinya, mantan pemimpin redaksi majalah manajemen.
b. 2006: Bekerja sama dengan koran terbesar di Malaysia, Berita Harian. Republika memberi ruang satu halaman untuk Berita Harian dan satu halaman untuk The New Straits Times, koran berbahasa Inggris yang masih satu grup dengan Berita Harian. Masing-masing sekali dalam sepekan. Republika juga terbit di Berita Harian, sepekan dua kali. Masing-masing satu halaman.
c. 2006: Menerbitkan majalah World Cup 2006. Majalah ini menjadi panduan bagi penikmat sepak bola dalam menyambut Piala Dunia 2006 di Jerman.
d. 2006: Menerbitkan majalah Cahaya Ramadhan. Majalah ini menjadi panduan dalam menjalani ibadah puasa.
e. 2006: Menerbitkan majalah Panduan Haji. Majalah panduan ibadah haji ini dibagikan gratis kepada seluruh jamaah haji Indonesia pada tahun itu yang berjumlah sekitar 200 ribu orang.
Gaya Bahasa.
Bahasa yang digunakan pada surat kabar ini menggunakan bahasa Indonesia seperti surat kabar pada umumnya namun pada beberapa judul digunakan bahasa Arab yang menerangkan bahwa Republika adalah koran yang berdasarkan Islam. Secara umum gaya bahasa yang digunakan yang mudah dimengerti oleh pembacanya serta dilengkapi dengan foto-foto yang memudahkan pembaca untuk melihat kejadian yang sesungguhnya.
Visi.
Menjadikan Republika sebagai koran umat yang terpercaya dan mengedepankan nilai-nilai universal yang sejuk, toleran, damai, cerdas, dan profesional, namun mempunyai prinsip dalam keterlibatannya menjaga persatuan Bangsa dan kepentingan umat Islam yang berdasarkan Rahmatan Lil Alamin.
Misi.
a. Menciptakan dan menghidupkan sistem manajemen yang efisien dan efektif, serta mampu dipertanggungjawabkan secara profesional.
b. Meningkatkan budaya kerja yang sehat dan transparan.
c. Meningkatkan kinerja dengan menciptakan sistem manajemen yang kondusif dan profesional.
d. Meningkatkan penjualan iklan dan koran, sementara menekan biaya operasional.
e. Memprioritaskan pengembangan pemasaran Republika di jabodetabek, tanpa harus mematikan di daerah yang sudah ada.
f. Merajut tali persaudaraan dengan organisasi-organisasi Islam di Indonesia.
g. Bekerja sama dengan mitra usaha di dalam pengembangan pasar Republika di luar pulau jawa.
h. Mengamati peluang pengembangan ”KORAN KOMUNITAS”
i. Menjadikan PT. Republika Media Mandiri sebagai ”sister company” yang sehat.
Surat Kabar Suara Pembaharuan.
Suara Pembaruan adalah sebuah surat kabar Indonesia yang berbasis di Jakarta. Surat kabar ini terbit pada sore hari. Suara pembaruan terbit pertama kali pada tanggal 27 April 1961 dengan nama Sinar Harapan yang dikelola oleh PT. Sinar Kasih. Pada tahun 1986, dunia surat kabar Indonesia terguncang, ketika harian umum ini dicabut izin terbitnya oleh pemerintah Orde baru. Namun pemimpin umum PT. Sinar Kasih terus mencari cara untuk bisa kembali menerbitkan Sinar Harapan. Akhirnya pada tanggal 4 Februari 1987 setelah negosiasi panjang dengan pihak pemerintah, pengelola diijinkan kembali menerbitkan koran dengan nama baru, yaitu Suara Pembaruan dengan nama penerbit baru yakni PT. Media Interaksi utama. Koran baru ini memiliki konsep yang tidak jauh berbeda dengan koran sebelumnya termasuk logo dan rubrikasinya.
Edisi hariannya berisi dengan berita-berita seperti politik, ekonomi, hukum dan lain-lain, sedangkan edisi Minggu Suara Pembaruan bercorak lebih santai dan soft. Beritanya dikemas lebih ringan untuk menemani akhir pekan para pembacanya. Sejak tahun 2006, Suara Pembaruan memiliki kemitraan strategis dengan Globe Media Group, sebuah grup penerbit yang mengelola beberapa media cetak diantaranya koran bisnis Investor Daily, Majalah Investor, majalah Globe Asia, dan koran berbahasa Inggris The Jakarta Globe. Seperti halnya koran-koran mainstream pada umumnya, Suara Pembaruan terbit dalam versi cetak, versi online (www.suarapembaruan.com) dan versi e-paper (epaper.suarapembaruan.com). Peredaran Suara Pembaruan meliputi sekitar 85% di Jabodetabek dan 15% di kota-kota lain di Indonesia. Banyak kalangan menilai Suara Pembaruan adalah koran sore terbesar di Indonesia. Menurut Nielsen Media Research, profil pembaca Suara Pembaruan adalah pria (67%), usia 30-39 tahun (51%), usia 20-29 tahun (38%), SES A1, A2 (40%), white collar (56%), blue collar (25%), pendidikan SLTA (58%)dan universitas(25%)
Gaya Bahasa.
Gaya bahasa yang digunakan pada surat kabar ini sudah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dan jauh dari unsur pornografi serta dalam pemberitaannya dilengkapi dengan gambar-gambar yang diletakkan secara menarik dan mudah dilihat oleh pembacanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar